Tiga Wanita Asal Kaltim Jadi Korban Malapraktik 

Posted on by Admin Infinity

Related Post

Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini banyak sekali wanita yang melakukan treatment atau skincare setiap minggunya.

Sebagai informasi bahwa skincare merupakan serangkaian perawatan kulit yang bertujuan untuk menjaga kebersihan, kesehatan, kelembapan, dan penampilan kulit agar tetap sehat dan terawat. Ini mencakup penggunaan berbagai produk dan teknik untuk membersihkan, melembapkan, melindungi, dan mengatasi masalah kulit.

Treatment atau skincare dapat dilakukan dengan  berbagai cara dan prosedur, mulai dari penggunaan krim atau salep secara rutin, tindakan laser, dan operasi.

Sebagian wanita memilih melakukan tindakan operasi agar wajahnya cepat menjadi cantik dan sesuai dengan apa yang di inginkan.

Baru-baru ini, terdapat tiga wanita asal Kalimantan Timur yang diduga menjadi korban malapraktik setelah menjalani operasi hidung di sebuah klinik kecantikan yang ada di kawasan Jakarta Timur.

Ketiga wanita yang menjadi korban dugaan malapraktik tersebut meliputi NH (31 tahun), NHC (27 tahun), dan UN (29 tahun).

Ketiga korban tersebut menjelaskan bahwa setelah menjalani operasi hidung, mereka merasakan kejanggalan di area hidung, seperti hidung menjadi miring, hidung berubah menjadi tinggi serta tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, dan terdapat luka serius di bagian hidung seperti bernanah serta mengeluarkan darah terus-menerus.

Setelah merasa ada yang tidak beres dengan hidungnya, akhirnya ketiga korban tersebut mendatangi kembali pihak klinik dan meminta pertanggungjawaban.

Pihak klinik menyatakan bahwa ketiga hidung korban terebut mengalami infeksi, dan pihak klinik melakukan tindakan jahitan di area hidung kepada ketiga wanita tersebut.

Mekipun telah dilakukan tindakan jahitan, tetapi pada realitanya, kondisi hidung ketiga wanita tersebut justru tambah parah, dan mereka mulai berobat ke dokter spesialis di salah satu rumah sakit.

Dokter spesialis kulit tersebut menjelaskan bahwa kondisi hidung dari ketiga wanita tersebut mengalami infeksi serius, dan jahitan terakhir mengalami infeksi sehingga tidak menyatu dengan sempurna dan mengakibatkan kerusakan jaringan.

Alhasil, ketiga korban tersebut mengalami cacat fisik dan butuh waktu yang cukup lama untuk dapat menyembuhkannya seperti sedia kala.

Dokter spesialis menegaskan bahwa pendarahan dapat terjadi hanya saat setelah dokter melakukan pembedahan saja, tetapi jika pendarahan terus-menerus terjadi, berarti itu ada yang tidak normal dan perlu dilakukan tindakan serta perawatan yang intensif.

Karena merasa tidak terima dengan tindakan malapraktik dari sebuah klinik kecantikan tersebut, akhirnya ketiga korban wanita asal Kaltim tersebut membawa kasus malapraktik ini ke jalur hukum.

Melayangkan Laporan

Tepat pada hari ini, yakni Rabu, 14 Mei 2025. Ketiga korban dan penasihat hukumnya telah resmi mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan kejadian malapraktik tersebut.

Diketahui, saat ini laporan dari ketiga korban telah diterima oleh pihak Polda Metro Jaya dan telah tercatat dengan nomor perkara LP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa dokter kecantikan berinisial SFT telah dinyatakan berbuat tindakan malapraktik yakni dalam tindakan operasi hidung yang gagal dan membuat cacat seumur hidup.

Bukan hanya dokter saja, tetapi agen pemasaran dan SPG juga turut dilaporkan oleh ketiga korban.

Kuasa hukum korban, Andreas Hari Susanto Marbun mengatakan, saat ini korban bukan hanya mengalami kerugian dalam bentuk materi saja, tetapi juga mengalami kerugian dalam bentuk fisik yakni cacat fisik usai menjalani operasi.

Andreas Hari Susanto Marbun menjelaskan, pihak kepolisian harus berani melakukan tindakan tegas terhadap para oknum yang telah melakukan malapraktik, karena malapraktik adalah tindakan yang keji dan tidak berperikemanusiaan.

Andreas Hari Susanto Marbun juga berharap agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi, dan dokter serta para tendik harus bekerja secara profesional dan mengedepankan prosedur yang berlaku.

COMMENTS

Comments are closed.